Akhirnya Ayah Andini Muncul Usai Berita Anaknya Jadi Viral
Setelah diberitakan lalu menjadi viral dan diperbincangkan dimana-mana, akhirnya ayah Andini, gadis 14 tahun yang mengasuh dan membesarkan dua dik perempuannya berusia 4 dan 20 bulan, menampakkan diri.
Dedi Azwandi, pegiat sosial selama ini mendampingi almarhumah Ijaz (40), ibu Andini dan dua adiknya selama sakit melawan penyakit Tubercolosis (TBC) akut, mengatakan, ayah mereka akhirnya menjumpai ketiga kakak adik tersebut.
“Informasi yang saya terima ayahnya datang. Saya belum tahu maksud kedatangannya,” kata Dedi kepada RIAUONLINE.CO.ID, Jumat, 11 Januari 2019.
Kisah Andini diberitakan RIAUONLINE.CO.ID pertama kali kemudian viral di media sosial. Berbagai bantuan kini mengalir ke keluarga tak sempurna tersebut.
Sementara sang ayahnya, pergi entah kemana, meninggalkan mereka bertiga di rumah papan sederhana. Rumah papan itu yang kini menjadi satu-satunya harta dan pelindung dari ganasnya dunia.
Rumah papan berada di perkampungan terpencil Dusun Telayap, Desa Pangakalan Tampoi, Kecamatan Kerumutan, Pelalawan. Dedi menjelaskan, kedatangan ayah ketiganya ia peroleh jelang Salat Jumat tadi.
Ia pun bergegas ke kediaman rumah Andini yang berjarak tiga hingga empat jam dari ibukota Kabupaten Pelalawan, Pangkalan Kerinci.
“Apakah karena viral atau hal lain, makanya saya siang ini segera meluncur ke sana untuk memastikan hal itu. Nanti saya sampaikan maksud kedatangan Bapaknya tersebut,” kata Dedi berjanji.
Ayah kandung Andini yang belum diketahui namanya itu pergi meninggalkan ketiga bocah mungil nan lucu itu sendirian di rumah papan di dusun terpencil itu.
Bapaknya meninggalkan mereka sebelum almarhumah Ibu Andini, Ijaz, menghadap sang khalik sepekan lalu. Informasi dari Dedi, Bapaknya memilih menikah lagi dan meninggalkan Ijaz dan kedua anaknya saat ia hamil beberapa bulan si kecil, Sidratul Jannah.
Andini terpaksa harus menjaga dua adiknya, Sidratul Jannah (4 bulan) dan Purwanti (1 tahun 8 bulan) seorang diri. Ibunya, Ijaz meninggal dunia sepekan lalu setelah berjuang melawan penyakit akut Tubercolosis (TBC).