Eco Racing Penipuan ? MLM Jamaah Tabligh, Tertipu 450 juta bisnis Eco Racing!
450 juta rupiah untuk produk sampah?
Puluhan jamaah ini membeli produk dengan total 450 juta untuk bergabung dengan bisnis Eco Racing. Kenyataannya, keuntungan atau bisnis tak didapat, hanya mendapat produk tak berguna.
Menurut korban, dia ditipu oleh Mitra Eco Racing. Katanya juga, belakangan dia ketahui produk itu produk lelangan para ‘sniper’, mitra yang beli produk bukan untuk jualan, tapi untuk memperoleh bonus pasangan dan point reward.
Darimanapun produknya, pihak manapun yang menjual, pertanyaannya, siapa yang diuntungkan dari kasus ini? Yang paling diuntungkan adalah Febrian Agung. PT BEST terima uang menjual produk sampah. Mitra ‘sniper’ mendapat reward, puluhan Jamaah tablih yang akhirnya kejatuhan produk tak berguna, tak laku dijual dan rugi 450 juta.
Siapa yang harus bertanggung jawab? PT BEST. Itu kalau mereka masih punya moral. Cukup buyback barang yang ada di Jamaah Tabligh. Kembalikan uang mereka. Toh, katanya, produk itu bisa dijual Eco Racing perusahaan besar. Atau mereka tak mau buyback karena itu memang benar-benar sampah?
Prisai (Nuryakin) dalam postingannya di Masyarakat Anti Ponzi
Daftar anggota Jamaah Tabligh, korban penipuan bisnis Eco Racing
Tertipu iming-iming 35 ribu sehari
Bukan hanya kelompok Nuryakin yang tertipu bisnis Eco Racing. Ada juga kelompok lain, kelompok Rahmad Hidayat, juga anggota Jamaah Tabligh.
Penipuan terhadap Rahmad Hidayat dan kawan-kawan mirip dengan penipuan Pak Sul yang sebelumnya (baca: Pak Sul tertipu bisnis Eco Racing) Ada iming-iming bonus harian 35 ribu sehari per paket Eco Racing. Semuanya tertipu oleh mitra Eco Racing yang sama: Ibnu Azis, yang tinggal di dekat kantor Eco Racing.
Sama saja sebetulnya. Secara moral Febrian Agung harus bertanggung jawab. Aliran uang berujung ke Febrian Agung. Aliran produk sampah ke Jamaah Tabligh.
Febrian tak perduli nasib Jamaah Tabligh
Yang mengenaskan adalah, Febrian Agung buang badan terhadap nasib korban penipuan. Korban, Prisai alias Nuryakin dan kawan-kawan harus menginap berhari-hari di Bandung, mengeluarkan biaya untuk mendapatkan solusi. Tapi sia-sia.
Yang menherankan adalah, Febrian Agung yang dalam ‘ceramahnya’ di ‘i’tikaf’ ala Eco Racing ingin supaya jamaah mendapat berkah, malah tak perduli ketika jama’ah mendapat musibah.
Mengapa Febrian Agung tak membeli kembali (buyback) produk yang terlanjur dibeli para korban? Apa karena dia takut produknya tak laku dijual kembali? Katanya laku milyaran di perusahaan besar?
Meniru i’tikaf Jamaah Tabligh, tapi tak perduli jamaah yang mendapat musibah?
Apakah Febrian Agung tak malu mengambil keuntungan dari kerugian orang? Bagaimanapun, ujung aliran dana adalah ke Febrian Agung.
Begitulah adanya MLM Skema Piramida
Ya. Begitulah adanya MLM sesat skema piramida atau Ponzi. Produk hanya kamuflase. Produk sampah yang tak laku dijual. Hanya laku dengan mengumbar kebohongan.