Cara Menghadapi Orang Tua yang Licik dan Pasangan yang Cuek
Kalau orang lain berbuat atau bertindak licik pada kita masih bisa dimaklumi, dan tidak terlalu sulit untuk menghindarinya. Namun jika orang yang licik itu adalah orang tua, mertua atau pasangan kita sendiri, tentulah ini sangat rumit dan komplek, sangat tidak mudah untuk menghadapinya.
Baca : Cara Menghadapi Pasangan yang Selalu Mengungkit Masa Lalu
Bagaimana tidak, karena kalau orang yang licik itu adalah orang lain, kita akan dengan mudah untuk menghindari atau meng-elakkannya, tapi jika hal itu adalah orang tua mertua atau pasangan kita, tentu sangat tidak mudah untuk menghadapinya.
Cara Menghadapi Orang Tua yang Licik
Menghadapi orang licik sudah cukup sulit, ditambah parah lagi kalau orang yang licik curang itu adalah orang yang dekat, atau termasuk kerabat dekat kita, atau bukan tidak mungkin orang tia, mertua atau pasangan kita sendiri. Hal ini ibarat racun yang sangat membunuh jiwa kita, bagaimana tidak ia ibarat memakan buah si malakama, dimakan mati emak, kalau tak dimakan bapak yang akan mati. Begitu perumpamaannya, walau bagaimanapun harus tetap dihadapi.
Fakta yang Terjadi
Sangat sulit untuk dijelaskan, tapi seringkali hal ini merupakan fakta atau kenyataan yang sedang dihadapi oleh pasangan-pasangan yang sudah menikah bahkan telah puluhan tahun berumah tangga bersama. Dilema Hidup Rumah Tangga Penuh Pancaroba akhir-akhir ini sering terjadi. Berakibat hancurnya rumah tangga yang telah berusaha dibangun bertahun-tahun lamanya.
Ikut Campur Orang Tua Mertua Penyabab Kehancuran Rumah Tangga Anak Menantunya
Kehancuran rumah tangga para artis, bahkan pejabat teras, seringkali terjadi karena disebabkan karena kelicikan salah satu atau kedua belah pihak yang merupakan unsur utama pembangun bendirinya bangunan rumah tangga. Apatah lagi rakyat jelata, lebih lagi tak mudah untuk luput dari hantamannya.
Kenapa Orang Tua yang Licik
Dalam hal ini adalah bukanlah orang tua kandung melainkan orang tua mendatang yaitu mertua yang seringkali tidak bisa bersikap adil dan melulu, cuek licik dan menekan perasaan menantunya. Kerena Kadang Tindakannya Berlebihan dan Terlalu kejam.
Betul dia adalah orang tua kita juga, dan kita tidak boleh mendurhakainya. Namun kalau sudah kelewat batas, terlalu ikut campur, bahkan sampai membahayakan status perkawinan sebaiknya diantisipasi segera. Jangan sampai setelah terjadi baru menyesal. Kenapa dulu beriya-iya menikahkan anaknya, kalau memang tidak mau melepaskan.
Tapi selagi tidak menyentuh ahrga diri atau kehormatan kita sebenarnya tidak apa kalau dibiarkan saja. karena Ibarat Buah yang busuk, dia akan jatuh dengan sendirinya, tanpa campur tangan kita. Tapi kalau sudah mengancam keutuhan rumah tangga, melecehkan kehormatan dan membahayakan diri kita, kita seharusnya tidak tinggal diam.
Sesekali harus diberi pelajaran, agar tidak terus merajalela dan tak bisa dibiarkan saja. Harus diberi pelajaran, kalau kata orang Sunda, “Tuman” jangan dibiarkan saja.
1. Tetap Cool dan Bersikap Baik Tapi Tetap Waspada
Sifat suka Mengatur dan ikut campur orang tua mertua dalam kehidupan rumah tangga anak menantunya, sangat sulit sekali dihindarkan.
Selagi tidak mencampuri hal-hal essensial dan crusial, tidak masalah, kecuali sudah menyangkut keutuhan rumah tangga, tidak bisa dibiarkan.
Kalau anda adalah menantu perempuan, baiknya bicarakan dengan pasangan (suami), supaya dia mengerti. Walau belum bisa memberi solusi konkrit dalam waktu singkat, namun setidaknya dia tahu kondisi sebenarnya
2. Bersikap Datar-datar Saja
Untuk tetap aman dan stabilnya rumah tangga dari gangguan dan bahaya orang yang sudah di luar circle, jaga jarak jangan terlalu dekat dengan meraka, jangan terlalu dekat, berbicara seperlunya. Berhati-hati dalam bersikap dan bertindak, bersikaplah biasa datar-datar saja,
3. Abaikan Perilakunya, Cari Aman
Walau kadang keadaan bisa membuat tidak kerasan dan merusakkan atmosfir cinta dalam rumah tangga antara kedua pasangan tersebut. Namun, selagi tidak membahayakan, abaikan saja dulu ulah atau perilakunya. Kadang mungkin menyebalkan, jangan terpancing, jangan terlalu digubris, abaikan saja tingkah dan perilakunya.
4. Jangan Terlalu Dekat
Katakan Tidak Tahu Kalau, tidak usah terlalu memaksakan diri untuk menolong atau memberi bantuan.
3. Beri Batasan Yang Jelas Jangan Beri Peluang dia Mempermainkan
Siapkan bukti yang cukup, rekam segala sepak terjang atau transaksi dengannya, siapkan orang ketiga yang akan menjadi penegah yang adil dalam bersikap, kalau perlu gunakan jalur hukum atau laporkan pada yang berwajib.
6. Simpan Bukti dan Catatan
Buat Catatan dan Catat segala bukti dengan otentik dan berdasar hukum kuat, seperti soal pinjam meminjam uang. Buat rekaman bila perlu, sebagai bukti bersifat otentik untuk pembelaan hukum demi keselamatan anda yang bisa mencegah dia berbuat macam-macam.
7. Tetap Cool dan Bersikap Baik Namun Tegas
Tetap bersikap baik, jangan melampaui batas dalam bertindak atau terpancing dengan sikapnya.
8. Usahakan Jangan Menggosip Tentangnya
Jangan menggunjing atau membicarakan keburukannya, kecuali di depan hukum.
9. Bicarakan Dengan orang Yang Tepat
Siapkan orang yang Bisa Menjadi Penengah, Atasan, atau Pihak Berwenang.
10. Fokus Pada Urusan dan Prioritas Anda
Jangan buang waktu dengan memikirkan ulah atau perangainya, fokuslah pada prioritas dan pekerjaan anda yang lebih baik.
Cara Menghadapi Pasangan Yang Cuek dan Licik
1. Tunjukkan Bahwa Anda Peduli Padanya
Bangun suasana yang tenang dan nyaman,
2. Jangan Menjawab / Menyanggah atau Menyangkal kalau dia sedang berbicara
3. Coba Bicarakan Baik-baik
Selidiki apa yang diinginkan sebenarnya.
4. Coba Selami Apa Kehendak atau Keinginannya yang Belum Terpenuhi
5. Coba Perbaiki Hubungan
Perbaiki Hubungan dengan mengajaknya Jalan-jalan walau sekedar keluar keliling kampung, atau kota tempat tinggal.
6. Buat Kejutan dengan Hadiah Kecil
Bawa buah tangan atau oleh-oleh hadiah kecil ketika pulang ke rumah.