Rumah Tangga Tidak Akan Bahagia Jika Orang Tua Terlalu Ikut Campur

Singkat cerita, pada zaman Nabi Muhammad diceritakan, ada seorang istri yang dilarang oleh sang suaminya untuk keluar rumah, sehingga suaminya pulang.

Lalu tiba-tiba sang kakak datang menemuinya dan mengatakan bahwa orang tuanya sakit. Si kakak mengajak adiknya untuk menjenguknya. Tapi si adik sebagai istri yang diamanahkan tidak pergi ketika suaminya belum pulang, menolak untuk pulang. Tapi karena patuhnya pada suami dia tidak pergi, sampai orang tuanya ini meninggal dunia.

Kembali sang kakak membujuk adiknya, tapi adiknya tetap kukuh dengan amanat suaminya yang tidak mengizinkannya pergi. Pada waktu itu memang belum ada telekomunikasi handphone seperti sekarang, padahal kan bisa aja nelpon sang suami minta izin, dan tentu suami juga akan mempertimbangkan.

Sang kakak mengajak adiknya tersebut, tapi dia berkata bahwa ia tidak mendapat izin keluar rumah oleh suaminya hingga sang suami pulang ke rumah. Sang kakak bagaimanapun kesalnya lalu meninggalakn sang adik tersebut.

Sehingga kejadian ini dilaporkanlah pada baginda Nabi, “karena sang anak patuh kepada suaminya, maka orang tua dari sang anak tersebut masuk surga karena telah mempunyai anak yang sangat mematuhi suaminya. .

Namun di jaman sekarang ini serba susah kadang suami buruk tabiat, istri pula tidak taat, mertua jahat. Sehingga ia tidak tahu ia harus bagaimana dengan sikap orang tua yang selalu ikut campur dalam keluarganya itu.

Ia hanya bisa berdoa, semoga Allah memberinya hidayah kepada orang tuanya, dan terbukalah jalan baginya sehingga tidak ikut campur lagi dalam rumah tangga anaknya lagi.