Review Film : My Name is Khan Bahasa Indonesia
Reporter menemukan Ridvan di Georgia lalu menayangkan liputannya. Semua orang yang berempati pada Ridvan datang berbondong-bondong membawa bantuan untuk warga Wilhemina yang selama ini terpinggirkan karena berkulit hitam.
Salah seorang senat berkulit hitam menonton tayangan itu dan kagum pada kegigihan dan ketulusan Ridvan. Di waktu yang sama, Reese memberitahu Madira tentang pelaku yang membunuh Sam. Reese dan siswa senior di sekolahnya ditahan polisi.
Sarah (Katie A. Keane), ibu Reese dan juga sahabat Madira, meminta padanya untuk memaafkan Ridvan. Dia mengatakan “I’ve lost my husband, so don’t lose him.” Maka Madira pergi Georgia untuk menemuinya. Saat mereka bertemu, seorang pengikut Faisal Rahman datang dan menusukan pisau di perut Ridvan.
Ridvan segera dirawat di Rumah Sakit, ditemani Madira. Saat Ridvan sadar, Madira menyuruhnya berhenti menemui Presiden. Tapi Ridvan mengatakan kalau dia selalu menepati janji.
Ridvan akhirnya dapat bertemu dengan presiden yang baru, seorang senat berkulit hitam yang mengaguminya, Barack Obama (Christopher B. Duncan). Dia berkata pada Ridvan, “Your name is Khan and you are not a terrorist”.
Film ini mengandung banyak pesan. Selain kegigihan seorang penderita Asperger’s syndrome dalam menepati janjinya. Jika ingat pesan ibunya Ridvan, di dunia ini hanya ada dua macam orang yaitu orang baik dan orang jahat, maka kita tinggal memilih akan menjadi orang macam apa? Dan tentunya setelah menonton film ini kita memilih menjadi orang baik yang disenangi dan dikagumi banyak orang seperti Khan. Kita harus selalu ingat bahwa tidak ada perbedaan antara agama, ras, suku, atau warna kulit karena kebaikan bisa kita lakukan pada siapa pun. Fim ini juga membuktikan kebenaran pernyataan ‘di balik kekurangan selalu ada kelebihan’, dan Ridvan Khan memiliki kelebihan otak yang encer dan hati yang tulus.
Karan Johar memberikan warna yang berbeda pada film ini, tiga film sebelumnya yaitu Kuch Kuch Hota Hai (1998), Kabhi Khushi Kabhie Gham (2001), Kabhi Alvida Naa Kehna (2006) dan film-film Bollywood lainnya selalu ada tarian dan lagu dengan latar yang berubah-ubah dari mulai taman berbunga, pepohonan, kolam, sampai basah-basahan. Tapi film ini sangat berbeda! Semua natural dan tidak ada perubahan latar dan music yang drastic. Ada saat Kajol dan Shahrukh Khan menari dengan pengamen sambil memberikan buah dan itu sangat singkat.
Saat Kajol dan Shahrukh Khan berada dalam satu frame mereka lebih sering memberikan kesan yang lucu, mungkin karena Shahrukh Khan menjadi penderita Asperger’s syndrome atau karena Karan Johar yang mengurangi kesan romantic di film ini. Meskipun berbeda, film ini menjadi dapat dinikmati oleh siapa pun, tidak hanya pencinta Bollywood.
Pasangan Kajol dan Shahrukh Khan menjadi pasangangan yang fenomenal, selain di film ini mereka juga pernah berpasangan di film Dilwale Dulhania Le Jayenge (Dir. Aditya Chopra -1995), Kuch Kuch Hota Hai (Dir. Karan Johar – 1998), Kabhi Khushi Kabhie Gham (Dir. Karan Johar – 2001). Pasangan paling romantic ini telah merebut hati penonton sejak awal, acting mereka juga tidak diragukan lagi karena selalu maksimal dan natural. Peran Shahrukh Khan di film ini memang lebih sulit, namun Kajol dapat mengimbanginya sehingga Shahrukh Khan tidak terlihat terlalu aneh, malahan dia tampak luar biasa.
Meskipun film bertema autis bukan satu-satunya dimiliki My Name is Khan, namun film ini mengandung pesan yang sangat menyentuh. Film lainnya yang bertema autisme adalah Tom Hanks is Forrest Gump, Rainman, dan I am Sam. Ketiga film itu memiliki cirri khas sendiri dan pemerannya juga berhasil menampilkan perannya dengan sangat baik. Tom Hanks dalam film Forrest Gump menjadi orang ber IQ 75 yang memiliki kelebihan berlari sangat cepat melebihi orang normal.
Dustin Hoffman dalam Rain Man merupakan sarjana autis yang cacat dan film ini terinspirasi dari kisah nyata Kim Peek. Sedangkan Sean Penn dalam I am Sam adalah seseorang yang berusia 40 tahun tapi sikapnya seperti anak kecil berusia 7 tahun. Dari ketiga peran tersebut hanya Shahrukh Khan lah yang tidak terlalu menonjolkan autismenya. Dia memang berbeda dari orang normal, tapi dia memiliki kehidupan normal. Lagi pula jalan cerita di film ini juga tidak terlalu kompleks.