Cara Render Adobe Premiere Pro Ringan – Kualitas HD
Cara Render Adobe Premiere Pro Ringan
Untuk bisa merender video di Adobe Premiere Pro secara Ringan, ada beberapa aspek berikut di bawah ini yang harus dipertimbangkan. Dalam hal ini kami asumsikan, editor sudah mengerti langkah-langkah atau cara merender video dari Adobe Premiere.
“Editing is about how to tell the story, not how to use softwares”
Hal-hal atau aspek-aspek yang mempengaruhi ringan atau beratnya render adalah:
Banyak hal yang membantu mempercepat proses Editing Video, tapi yang paling utama adalah Human Resource (SDM) sebagai Pelaku Editing yang menentukan. Intinya tergantung orangnya.
Canggih pun komputer kalau yang make tidak mengupgrade skillnya, tidak bisa berbuat banyak. Namun, Person editing akan lebih powerfull kalau resource, seperti peralatan, komputer editing yang mumpuni (high end/latest technology).
Berikut adalah sedikit tips ala kadarnya dari saya, bagaimana agar cara
Cara Render Adobe Premiere Pro Ringan Kualitas HD:
Hal-hal atau aspek-aspek yang mempengaruhi ringan atau beratnya render adalah:
1. Alat Perangkat Editing (Hardware, Software, Environment)
2. Human Resource (SDM) (Skill & Affection)
1. Resorce Hardware Editing, peralatan yang memadai sangat diperlukan.
2. Sumber Daya Manusia (SDM): Skill, Mood, Attitude, spirit, setelah hardware software siap, skill juga sangat menentukan dalam kecepatan proses editing / rendering. Secanggih apapun alat kalau skill kurang, tambah pula malas, ya tetap bisa memperlambat editing! Jadi kecanggihan alat saja tidak cukup.
Dari kedua hal tersebut, kedua-duanya penting, selain Peralatan dan Piranti Lunak, tapi faktor yang lebih penting adalah human resource-nya. Semakin mahir semakin baik. Kalau orang yang sudah mahir tentunya akan mengusahakan alat yang memadai.
Baca : Tips Mengatasi Rasa Malas, Lazy Video Editing.
1. Spek Kompi yang memadai walaupun nggak mumpuni.
Hal yang pertama dan utama setelah SDM (video editor) adalah Speck Computer, semakin tinggi semakin bagus, kalau tidiak tinggi pun minimal menengah ke atas. Jangan Low Speck.
Dulu waktu Video Camcorder masih menggunakan kaset VHS, sVHS, Betacam, Hi8, dan miniDV, Video dicapture biasanya di format PAL DV, *.AVI. File memang besar tapi kerja pengeditan (masih) terbilang cukup ringan. Bahkan sy waktu itu Timeline editing 1-2 jam, santai aja, waktu itu saya menggunakan komputer Pentium III, kemudian Dual Core – VGA on Board – menggunakan Software Sonic Foundry Vegas 4 (SONY).
Sekarang File HD, MTS, MPG, dan MOV. terutama yang HD dan MTS itu sangat berat. durasi 10-20 menit, sering Not responding, Stoped Working. Padahal ukuran besar filenya lebih kecil dari yg AVI kaset BETA, VHS, Hi8 atau miniDV.
Komputer yang sy Pake sekarang Core i7, Ram 24 GB, VGA 2GB DDR5. Tentang spek kompi ini ada pengalaman buruk penting yang saya alami. Sebelumnya saya banyak membeli aksesoris kamera video yang padahal mahal-mahal, PC yang justru lebih penting, malah tidak diupgrade! Setalah menemui kendala dan lelet di proses editing rendering. Akhirnya memutuskan upgrade di harga $1000.
Jadi kesimpulannya, lebih baik belanja lebih untuk PC Editing terlebih dahulu, daripada membeli alat-alat yang “kurang” banyak digunakan, walaupun fungsinya canggih, seperti Jimmy jip, yg seharusnya dikemudiankan. Kenapa? Karena, alat-alat sekunder itu, walaupun bagaimana canggihnya hanya dipakai sesekali, tidak setiap hari seperti PC. Bayangkan, kerja di PC jadul, sedangkan pekerjaan editing sudah harus, mau tidak mau menuntut spek komputer yang sesuai untuk video editing.
2. Program yang terinstall
Banyaknya program yang terinstall berpengaruh ke cepat lambatnya editing dan rendering. Install program yang bener2 perlu, untuk keperluan belajar program baru pasang/install saru-satu, jangan install semua. Bikin berat. Idealnya memang perlu komputer lain untuk membagi tugas supaya lebih ringan.