Renungan Malam Sebelum Tidur
Di malam yang kelam
Hujan rintik-rintik jatuh ke bumi
Seorang mengerti akan perasaan ini
Sayup sayup terdengar suara deru mobil tua
Kutatap wajah gadis kecil yang terbari lena
Sayu dan iba, Betapa cerewetnya
Seperti umindamu
Apa yang akan terjadi dengan kau nanti nak
Aku cuma rakyat jelata
yang tak berpunya
Yang cemaskan nasib anaknya
Aku teringat waktu itu kau menatap wajahku dan bertanya
“Ayah kenapa? Kok diam? Ayah sedih?” …
Tak sanggup ku berkata-kata
Hanya hati yang bergejolak dan bergemuruh …
Bukan gempa bukan juga letusan gunung berapi, apalagi tsunami
Aku tak tau pasti
bagaimana keadaanmu nanti
setelah sepeninggalanku
Di dunia yang penuh pancaroba ini
Aku hanya ingin kalian bahagia
dan selamat hidupnya dari segala marabahaya
di dunia dan akhiratnya
Ini adalah tentang perasaan seorang Ayah
yang mencemaskan anaknya bagaimana dia besar nanti
di tengah gejolak dunia yang tak menentu ini …
Hanya kepada Tuhan kutitipkan … kamu
Semoga ada jalan serta kemudahan meniti nanti …
Ranah Minang, 10-12-2022